4 Kepribadian Orang yang Jarang Update di Sosial Media, Benarkah Mereka Lebih Bahagia?
gospelangolano.com, Jakarta Seiring kemajuan teknologi, banyak orang yang terjebak dalam aktivitas online, terutama perilaku terkait media sosial.
Namun, ada kelompok masyarakat yang lebih memilih untuk mengurangi aktivitas media sosial dan hidup lebih sederhana. Tentu saja ada alasan dibalik keputusan tersebut.
Media sosial yang biasa menjadi tempat berbagi cerita, menarik perhatian banyak orang dan melontarkan pertanyaan seputar kehidupan orang-orang yang jarang update di media sosial.
Oleh karena itu, yuk simak 4 kepribadian orang yang jarang update media sosial berikut ini, dilansir gospelangolano.com pada Jumat (7/06/2024).
Media sosial memudahkan untuk terhubung dengan teman dan keluarga. Namun, dalam banyak kasus, komunikasi ini seringkali hanya bersifat satu arah, seperti membaca status atau menyukai fotonya. Dalam konteks ini, interaksi seringkali terbatas pada aktivitas online sederhana.
Di sisi lain, orang yang tidak terlalu kecanduan media sosial sering kali berusaha menjaga hubungan lebih dalam dengan orang-orang terdekatnya.
Mereka lebih suka menghabiskan waktu bertemu teman atau keluarganya di satu tempat tanpa terganggu oleh ponselnya.
Banyak orang merasa bahwa mereka dapat menjangkau dan merasakan setiap sudut negara melalui artikel yang mereka baca dan gambar yang mereka posting secara online.
Namun, saat duduk di depan meja, orang melihat peristiwa dan budaya yang terjadi di seluruh dunia, ratusan orang mungkin melewati jendela kantor mereka dan mengalami pengalaman tersebut secara real time.
Menjauh dari media sosial memberi Anda kesempatan untuk menjelajahi dunia di sekitar Anda dan melihat kehidupan dengan mata kepala sendiri. Mereka yang melakukan hal ini merasa percaya diri karena tidak harus bergantung pada sudut pandang orang lain untuk membentuk pemahamannya sendiri.
Orang-orang yang tidak terlalu bergantung pada media sosial sering kali mengembangkan kemampuan untuk mengekspresikan diri mereka secara langsung tanpa melibatkan platform online.
Rasa percaya diri tumbuh dari kemampuan berbicara terbuka dan jujur tanpa bergantung pada tulisan online. Dalam situasi seperti ini, pendengar seringkali tidak punya pilihan selain mendengarkan secara langsung.
Di era media sosial, banyak aktivitas yang dilakukan hanya untuk mendapatkan like dan komentar. Misalnya, ketika seseorang menghadiri konser, sebagian orang lebih fokus memotret untuk mendapatkan perhatian di Internet daripada menikmati momen tersebut.
Di sisi lain, orang yang tidak aktif di media sosial lebih mampu menikmati pengalaman seperti konser tanpa terganggu oleh kebutuhan untuk mengabadikan setiap momen.
Dengan mengurangi penggunaan jejaring sosial, seseorang dapat meningkatkan kualitas hubungan interpersonal dan terlibat dengan dunia nyata. Hal ini memungkinkan Anda untuk lebih menikmati momen-momen penting tanpa gangguan kebutuhan akan dokumen online.
Media sosial berfungsi lebih dari sekedar alat komunikasi atau platform distribusi konten hiburan. Media sosial juga dijadikan sebagai sumber materi edukasi bagi berbagai kalangan, baik pelajar, mahasiswa, hingga pekerja. Individu yang ingin meningkatkan keterampilannya, namun dibatasi oleh kendala biaya, dapat memperoleh manfaat besar dari ketersediaan berbagai sumber informasi dan pendidikan di jejaring sosial.
Salah satu manfaat utama media sosial yang sering diklaim adalah kemampuannya dalam memfasilitasi interaksi dan hubungan antar individu secara online. Seperti namanya, media sosial adalah sebuah platform di mana orang dapat berkomunikasi dan terhubung dengan orang lain secara online.
Berdasarkan statistik Hootsuite tahun 2019, ditemukan bahwa sekitar 15% penduduk Indonesia adalah remaja usia sekolah, yakni remaja berusia 13-17 tahun yang menggunakan media sosial. Penggunaan jejaring sosial diyakini mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan karakter individu, khususnya di kalangan remaja.
Penggunaan media sosial, termasuk pelecehan melalui platform ini, yang dikenal sebagai cyberbullying, berkontribusi terhadap kecemasan, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya pada remaja.
Pertama, jejaring sosial digunakan sebagai alat yang efektif untuk komunikasi antar kota menggunakan perangkat khusus yang terhubung ke Internet. Kedua, jejaring sosial mempunyai kemampuan memberikan informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber yang dapat diakses oleh pengguna di seluruh dunia.