3 Pilar Penting untuk Dukung Tumbuh Kembang Generasi Alfa
gospelangolano.com, Jakarta Generasi Alfa mengacu pada anak yang lahir antara tahun 2010 hingga 2024. Menurut penelitian dari McCrindle Research Centre Australia, Generasi Alfa mempunyai potensi besar untuk mengubah masa depan dunia menjadi lebih baik.
Pasalnya, mereka diharapkan menjadi generasi terpadat dan paling terintegrasi secara teknologi dibandingkan generasi sebelumnya. Karena anak-anak generasi ini tumbuh dalam lingkungan yang beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh secara online, pesatnya arus informasi di media sosial, dan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan, maka anak-anak generasi ini memiliki beberapa ciri: Menguasai teknologi sejak dini. usia . pendidikan digital. Andalkan teknologi. Kemampuan untuk melakukan banyak tugas. Berkreasilah dengan media sosial. Ada interaksi sosial yang berbeda. Terbuka terhadap keberagaman.
Orang tua alfa sangat ingin anaknya tumbuh menjadi yang terbaik di generasinya. Namun, tanpa pemahaman yang baik mengenai kebutuhan pengasuhan, orang tua tidak dapat mendukung tumbuh kembang anak secara maksimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut, psikolog Profesor Roes Mini Agoes Salim, Guru Besar Tetap Psikologi Universitas Indonesia, mengungkapkan tiga pilar penting dalam mengasuh anak.
Ketiga pilar tersebut mencakup peluang, perhatian, dan nutrisi, dan tujuan-tujuan ini penting untuk dicapai agar anak-anak dapat tumbuh menjadi warga global yang utuh. dan memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang sehat.
Psikolog yang akrab disapa ‘Mama Romi’ ini menambahkan, untuk menyukseskan tumbuh kembang anak, orang tua perlu memahami bagaimana memanfaatkan tiga pilar penting yaitu potensi, konsentrasi, dan gizi secara seimbang.
“Pilar yang memungkinkan adalah bagaimana orang tua menemukan dan mengoptimalkan potensi anak, seperti strategi pembelajaran dan kecerdasan majemuk. Hal ini akan membantu orang tua memberikan stimulasi yang tepat,” Romy mengutip siaran pers Kalbe Nutritionals, Senin (1/7/2024).
Lebih lanjut, perhatian dikaitkan dengan perhatian dan pola asuh yang memberikan ruang bagi tumbuh kembang anak secara sehat dan holistik. Sedangkan pilar gizi mengacu pada perlunya gizi yang tepat untuk mendukung kesehatan fisik dan perkembangan kognitif anak, jelas Romi.
Selain itu, Romy menjelaskan, orang tua yang mengabaikan tumbuh kembang anaknya sejak dini bisa berakibat fatal bagi masa depan anak.
Tanpa mempertimbangkan pola asuh yang tepat, mengidentifikasi kemungkinan, dan memenuhi kebutuhan gizinya, anak tidak akan berkembang secara optimal sesuai minat, bakat, dan kemampuannya.
Anak tidak mampu mengembangkan diri dan tumbuh dengan baik, serta kehilangan berbagai peluang untuk masa depan yang lebih baik.
“Untuk menghindari penyesalan di kemudian hari, penting bagi orang tua untuk mengintegrasikan ketiga pilar tersebut secara efektif dan seimbang sejak dini. Hanya dengan cara inilah anak dapat tumbuh dengan sehat dan mewujudkan impian luhurnya di masa depan,” kata Luo Mi. .
Dalam keterangan yang sama, dokter tumbuh kembang anak Social Pediatrics Bernie Endyarni Medise, MPH., mengatakan tiga pilar penting yaitu kemungkinan, perhatian dan gizi harus diterapkan mulai dari anak pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Ini sering disebut masa emas pertumbuhan mereka.
Seribu HPK merupakan masa perkembangan otak dan organ tubuh paling pesat. Pada periode ini, sekitar 86% neuron di otak telah menyelesaikan pembentukannya, sehingga merupakan periode yang sangat penting bagi perkembangan dan perilaku anak.
Masa ini sangat penting karena menjadi cetak biru tumbuh kembang dan perilaku anak, yang mempengaruhi dapat tumbuh dan berkembangnya anak menjadi pribadi yang cakap. Oleh karena itu, orang tua perlu memanfaatkan potensi anak dan memperhatikan kebutuhan anak. ., kata Bernie. Nutrisi yang baik.
Gizi yang baik adalah gizi seimbang dan bervariasi, mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Bernie melanjutkan, idealnya setelah usia satu tahun, 70% kebutuhan gizi anak harus berasal dari makanan padat, sedangkan 30% sisanya dapat dipenuhi melalui pemberian ASI terus-menerus dan/atau susu formula.
“Memilih formula tumbuh kembang yang tepat penting untuk mendukung kecerdasan otak anak, ketahanan fisik, dan tumbuh kembang yang optimal,” ujar Dr. Muliaman Mansoor, Direktur Medis Kalbe Nutritionals.
“Orang tua dapat memilih susu yang mengandung AA dan DHA, kolin, dan zat besi yang tinggi untuk mendukung perkembangan otak. Alfa-laktalbumin yang kaya akan asam amino triptofan dan sistein membantu mengatur waktu tidur dan pembentukan hormon pertumbuhan. anak itu akan tumbuh lebih tinggi.”
“Selain itu, susu kaya akan probiotik triple bifidum yang mendukung kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh, serta mengandung laktoferin yang secara klinis terbukti dapat menurunkan kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan infeksi saluran cerna pada anak, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh. imunitas,” jelas Muliaman.