3 Amalan Utama di Akhir Ramadhan: Perbanyak Sedekah, Baca Al-Quran, dan Itikaf
gospelangolano.com, Jakarta – Umat Islam telah memasuki hari-hari terakhir Ramadhan. Menjelang berakhirnya Ramadhan, sebagian orang memanfaatkan waktu yang tersisa untuk melakukan olahraga tertentu.
Hal ini dikarenakan Ramadhan mempunyai manfaat dan manfaat yang besar dibandingkan bulan-bulan lainnya, terutama pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Menurut Hengki Ferdiansyah, dosen Fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dirasat Islamiyah, keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan dapat dijelaskan dalam hadits riwayat Aisyah sebagai berikut:
“Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Nabi SAW fokus beribadah, menghabiskan malamnya dengan beribadah dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah” (HR Al-Bukhari).
Lalu apa saja amalan utama yang sebaiknya dilakukan di akhir Ramadhan?
Menurut Syekh Zaindin Al-Malibri, ada tiga latihan yang wajib dilakukan di Fathul Mu’in pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ketiga amalan tersebut adalah memperbanyak sedekah, memperbanyak membaca Al-Quran, dan memperbanyak Itikaf. mengumpulkan sedekah
Pertama, memperbanyak amal, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada sanak saudara dan tetangga.
“Kita bisa memberikan iftar sebanyak-banyaknya kepada jamaah yang berpuasa, meski hanya diberi segelas air putih,” kata NU Online seperti dikutip, Senin (4/8/2024). Baca lebih lanjut tentang Alquran
Kedua, teruslah membaca Al-Quran. Disunnahkannya membaca Al-Qur’an kapan saja dan di mana saja, kecuali di tempat yang dilarang membaca Al-Qur’an, seperti toilet.
Imam An-Navi menjelaskan bahwa membaca Al-Qur’an di penghujung malam lebih utama dibandingkan di awal malam. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Abu Bakar Sayata yang mengatakan bahwa lebih baik membaca Al-Qur’an pada malam hari dibandingkan pada siang hari karena lebih konsentrasi.
Sedangkan cara membaca Al-Qur’an yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat subuh.
Ketiga, memperbanyak Itikaf. Hal ini sejalan dengan kebiasaan Nabi melakukan Iqaf di masjid pada akhir Ramadhan.
Pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah menjalankan ibadah khusus pada malam-malam tersebut.
Pertama, menghidupkan kembali malam Ramadhan. Hal ini dijelaskan dalam Shahih Muslim: “Aisyah meriwayatkan:
Apa yang diajarkannya صلى الله عليه وسلم berdiri di malam hari sampai mandi
“Saya selalu melihatnya beribadah selama Ramadhan hingga subuh.”
Kedua, Rasulullah selalu membangunkan keluarganya untuk salat magrib di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, hadis Abu Dhar dengan jelas menggambarkan hal ini:
Dia melakukannya pada malam ketiga dan kedua puluh lima, dia menyebutkan tentangnya sebuah doa
“Sesungguhnya Rasulullah sekeluarga bangun (untuk beribadah) pada tanggal 23, 25, 27. Khususnya pada tanggal 29.”
Ketiga, Nabi memperketat ikat pinggang karena menghindari tidur pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan hadis:
Dalam Sahih dari Aisha radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
Rasulullah melihat ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, dia mengencangkan ikat pinggangnya, memulai (sholat) malam itu dan membangunkan keluarganya.
Keempat, Rasulullah meneruskan puasa sampai matahari terbenam (Tsum Wishal) pada salah satu dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan tanpa berbuka. Namun, tidak disarankan untuk meniru keinginan puasa yang dilakukan pengikut Anda.
pesan melalui email
Kelima, Rasulullah terlihat mandi dan bersuci serta memakai wewangian di hadapan seorang wanita di sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan harapan mendapat Halalatul Qadr.
Keenam, Rasulullah selalu melakukan itikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.