160 Tahun Lalu, Kamar Mayat di Paris Jadi Tempat Wisata

0 0
Read Time:54 Second

PARIS — Pada tahun 1860-an, kamar mayat Paris tidak hanya menjadi tempat menyimpan jenazah, namun juga menjadi tujuan wisata yang berbahaya dan menarik bagi para flâneurs – orang-orang yang suka berkeliaran di kota tanpa tujuan.

Seperti dilansir IFL Science, Rabu (27/3/2024), budaya “melihat” ini mendorong banyak orang mengunjungi kamar mayat dan melihat orang mati.

Kamar mayat Paris memiliki ruang pameran yang disebut Salle d’Exposition. Sisa-sisa yang tidak diketahui dan tidak diklaim ditampilkan di sana.

Revolusi Industri membawa banyak orang ke kota untuk mencari pekerjaan dan banyak kecelakaan fatal. Di kamar mayat ini, jenazah orang-orang yang jauh dari tanah air dikuburkan.

Kamar Mayat Paris menjadi sangat terkenal sehingga pemandu wisata Inggris menyebutnya “Le Musée de la Mort” (Museum Orang Mati).

Terletak di belakang Katedral Notre Dame, kamar mayat ini menampilkan mayat di balik jendela teater. Jumlah pengunjung pameran berkisar antara sepuluh hingga ratusan ribu.

Kamar mayat Paris menawarkan pengalaman mengerikan yang memuaskan rasa penasaran. Bagi orang-orang pada masa itu, melihat orang mati di kamar mayat adalah cara untuk memahami kematian dan menjelajahi sisi gelap kehidupan.

happy 160 Tahun Lalu, Kamar Mayat di Paris Jadi Tempat Wisata
Happy
0 %
sad 160 Tahun Lalu, Kamar Mayat di Paris Jadi Tempat Wisata
Sad
0 %
excited 160 Tahun Lalu, Kamar Mayat di Paris Jadi Tempat Wisata
Excited
0 %
sleepy 160 Tahun Lalu, Kamar Mayat di Paris Jadi Tempat Wisata
Sleepy
0 %
angry 160 Tahun Lalu, Kamar Mayat di Paris Jadi Tempat Wisata
Angry
0 %
surprise 160 Tahun Lalu, Kamar Mayat di Paris Jadi Tempat Wisata
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D