10 Minggu Absen, Lagu Taylor Swift Balik Lagi ke TikTok

Read Time:4 Minute, 6 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Lagu-lagu Taylor Swift kembali ke TikTok setelah 10 minggu absen. Menurut laporan Variety, lagu-lagu tersebut menghilang dari platform video pendek tersebut setelah TikTok gagal bernegosiasi dengan Universal Music Group (UMG).

Tidak jelas kesepakatan seperti apa yang dibuat Taylor Swift dengan TikTok untuk mengizinkannya kembali ke platform tersebut.

Kesepakatan itu belum termasuk ketentuan untuk artis UMG lainnya, sehingga Billie Eilish, The Weeknd, dan Drake masih hilang dari TikTok.

Sebagai musisi terpopuler di dunia, Taylor Swift kemungkinan besar menandatangani kontrak khusus dengan TikTok.

Sang diva bukan satu-satunya yang kembali ke TikTok. Lebih banyak lagu dari artis UMG lainnya mulai bermunculan di platform, siap digunakan dalam video pendek.

Artis-artis tersebut antara lain Ariana Grande dan Camila Cabello. Variasi mencatat bahwa musik mereka dibawakan oleh penggemar atau perwakilan artis.

Namun belum jelas apakah mereka membuat kesepakatan sendiri seperti Taylor Swift. Demikian dikutip dari Engadget, Jumat (4/12/2024).

Kembalinya Taylor Swift bisa jadi merupakan langkah promosi untuk album mendatangnya, ‘The Tortured Poets Department’, yang dirilis pada 19 April dan kemungkinan besar akan berisi banyak lagu yang cocok untuk pengguna TikTok.

Perlu dicatat bahwa Taylor Swift bermitra dengan platform tersebut untuk mempromosikan “Midnights”, album terbarunya yang berisi materi baru.

Semuanya bermula ketika UMG mengancam akan menarik lagu-lagu dari TikTok setelah negosiasi kontrak gagal, dan label tersebut mengatakan dalam surat terbuka bahwa TikTok ingin membayar “sebagian” dari harga yang dibayarkan oleh media sosial lainnya.

“Saat negosiasi kami berlanjut, TikTok mencoba memaksa kami untuk menerima kesepakatan yang nilainya lebih rendah dari kesepakatan sebelumnya, jauh di bawah nilai pasar dan tidak mencerminkan pertumbuhan eksponensialnya,” tulis UMG.

“TikTok mencoba membangun bisnis berbasis musik tanpa memberikan nilai nyata untuk musik tersebut,” tambah perusahaan itu.

TikTok merespons dengan “berita palsu”, dengan menulis bahwa “meskipun ada narasi dan retorika palsu dari Universal, faktanya adalah mereka telah memutuskan untuk meninggalkan dukungan kuat dari platform dengan lebih dari satu miliar pengguna yang berfungsi sebagai sarana promosi dan penemuan gratis.”

Perlu dicatat bahwa penolakan TikTok tidak menyebutkan pembayaran kepada artis, namun mengatakan pihaknya telah mampu mencapai kesepakatan dengan musisi dan penerbit lain.

Apapun alasan kembalinya Swift, pengguna TikTok pasti akan heboh mendengar lagu “Cruel Summer” dan “You Belong With Me” lagi.

Di sisi lain, selesainya migrasi dan sinergi Tiktok Shop dan Tokopedia menjadi kabar baik bagi jutaan pengusaha ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia.

Pasalnya, kolaborasi dua perusahaan teknologi kelas dunia ini akan semakin memudahkan para pelaku kreatif dan kreatif yang saat ini sudah beralih ke sistem digital untuk menjangkau pasar yang relatif besar dengan lebih cepat.

Para kreatif yang paham digital juga membutuhkan peran perusahaan teknologi seperti Tiktok Shop dan Tokopedia sebagai media pemasaran dan transaksional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S. Uno mengungkapkan, UKM di sektor kreatif dan kreatif sangat bergantung pada penjualan produknya melalui e-commerce. Hal ini terutama terjadi pada produk-produk pengusung ekonomi kreatif seperti subsektor fesyen, kerajinan, dan kuliner.

“Kami optimis pemanfaatan teknologi informasi akan meningkatkan efisiensi, produktivitas usaha dan inovasi di berbagai sektor serta dapat mendorong pemulihan perekonomian nasional. Dengan digitalisasi, akses pemasaran juga semakin luas, sehingga potensi penjualan kreatif dan kreatif semakin meningkat. produknya lebih besar,” ujarnya, dikutip Minggu (74/2024).

Sandiaga mengatakan pemerintah terus berupaya mempercepat transformasi digital untuk mendukung peningkatan ekonomi digital Indonesia. Ekosistem digital merupakan langkah awal transformasi menuju ekosistem teknologi informasi yang kolaboratif agar dapat bertahan.

“Kami optimis pemanfaatan teknologi informasi akan meningkatkan efisiensi, produktivitas dunia usaha dan inovasi di berbagai sektor serta dapat mendorong pemulihan perekonomian nasional,” kata Sandi.

Sementara itu, proses migrasi dan integrasi sistem TikTok Shop ke Tokopedia telah selesai 100% pada tanggal 27 Maret 2024. Proses kemudahan transaksi pembayaran TikTok Shop kini dilakukan di sistem elektronik Tokopedia. Jadi orang yang mengklik ikon TikTok Shop akan otomatis masuk ke domain Tokopedia.

“Pada tanggal 27 Maret 2024, kami telah menyelesaikan kepatuhan terhadap Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023. Terkait pembayaran yang sebelumnya masih dalam sistem elektronik TikTok sendiri, kini sepenuhnya ditangani oleh Tokopedia,” kata Melissa.

Selain itu, Sandi meyakini integrasi Tiktok Shop dan Tokopedia akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekosistem UMKM di Indonesia, khususnya di sektor kreatif dan kreatif.

Oleh karena itu, Kemenparekraf akan mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan TikTok Shop dan Tokopedia untuk berjualan dan mendapatkan manfaat dari program peningkatan dan pelatihan ulang SDM bagi para pelaku UMKM, termasuk program TikTok Jalin Nusantara.

Hal ini juga dapat mendukung program digitalisasi bagi 30 juta UMKM dari total 60 juta UMKM yang ada di Indonesia.

“Kami berharap dengan adanya kerjasama ini, para pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif memiliki akses pasar yang lebih luas dan peluang untuk meningkatkan penjualan secara signifikan. Dengan adanya integrasi ini juga berkontribusi terhadap tercapainya target Presiden Joko Widodo yaitu 30 juta UMKM bertransformasi secara digital hingga tahun 2024,” kata Sandi.

Sandiaga meyakini kerja sama Tiktok Shop dan Tokopedia akan meningkatkan daya saing produk dalam negeri sehingga pasar tidak kebanjiran produk impor.

Apalagi kedua platform ini sudah memiliki program kampanye digital yang sangat intensif dalam mempromosikan produk lokal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Apa Bedanya Parsel dan Hampers Lebaran? Simak Sejarah Kirim-Kirim Bingkisan dan Makanan
Next post 403